nav-left cat-right
cat-right

Asystasia gangetica Respon Pertumbuhannya Berdasarkan Pengaturan Jarak Tanam dan Naungan

 

 

Penulis:
Yenni Asbur
Yayuk Purwaningrum

v;  56 hlm; 14.85 x 21 cm
ISBN:
Cetakan 1, Februari 2023
Harga: Rp 60,000

Asystasia gangetica (L.) T. Anderson selalu dianggap sebagai gulma invasive di perkebunan kelapa sawit dan selalu menjadi bagian dari gulma yang harus dikendalikan. Pekebun kelapa sawit lebih memilih tanaman penutup tanah dari jenis kacang-kacangan seperti Mucuna bracteata. Padahal untuk menanam M. bracteata, pekebun harus mengeluarkan biaya pembelian benin M. bracteata. Sedangkan A. gangetica sebagai gulma yang banyak dijumpai di perkebunan-perkebunan kelapa sawit selalu tersedia sepanjang waktu dan tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli benihnya ataupun steknya. Selain itu, pada saat tanaman kelapa sawit sudah mulai saling menaungi antar pelepahnya, maka secara perlahan M. bracteaa akan mati dan mulai digantikan oleh A. gangetica dan beberapa jenis gulma lainnya. Sehingga konsep pertanian dengan memanfaatkan gulma yang tumbuh secara alami di perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan untuk mengurangi biaya pemeliharaan di kebun kelapa sawit. Salah satu cara untuk memanfaatkan A. gangetica dari gulma invasif menjadi tanaman penutup tanah adalah dengan cara mengetahui karakter morfologi serta sifatnya apabila ditanam dengan pengaturan jarak tanam serta naungan. Bagaimana cara pengaturan jarak tanam dan naungan serta bagaimana karakter morfologi dan sifat pertumbuhan A. gangetica, akan dibahas dalam Monograf ini. Semoga Monograf ini dapat memberikan inspirasi untuk pembaca dan para pekebun kelapa sawit khususnya.

 

Link Jurnal Digital UISU :
nav-left nav-left nav-left tijarah julisa Jurnal sosial ekonomi Nur edukasi Tausiah