WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
“MANGALAP TONDI NIRIRI” MERUPAKAN KEPERCAYAAN MAGI DAN PEREKAT SOSIAL
BAGI MASYARAKAT MUSLIM LABUHAN BATU
(Studi Kasus Desa Titipanjang Labuhan Batu Selatan)
Abdul Hakim
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Timor Ujung No. 5 Medan
ABSTRAK
Kepercayaan yang turun temurun dari leluhur merupakan salah satu alternatif pengobatan penyakit dikalangan masyarakat muslim desa Titipanjang Labuhan Batu Selatan yang mereka sebut dengan istilah “Mangalap Tondi Niriri”. Mangalap tondi niriri ini merupakan suatu upacara ritual untuk memanggil semangat (Roh) yang hilang dari jasad seseorang yang sedang menderita sakit. Semangat yang hilang tersebut akan dapat kembali ke jasadnya setelah dipanggil dengan ritual “Mangalap Tondi Niriri”.
Masyarakat desa Titipanjang, termasuk yang gemar melakukan upacara ritual tersebut dan selalu dipahami bahwa dengan upacara tersebut akan dapat kembali sembuh dari derita seseorang yang mengalami penyakit walau berat atau ringan. Upacara tersebut telah turun temurun dilakukan dan sampai sekarang masih dilakukan mereka walau kadang kala mereka menyadari ada hubungannya dengan unsur kepercayaan animisme tetapi tidak kental. Menurut tradisi mereka dengan upacara “Mangalap Tondi Niriri” banyak yang sembuh dari penyakit yang diderita penderitanya.
Ritual “Mangalap Tondi Niriri” ini memiliki dampak positif, antara lain : menjadi perekat sosial kemasyarakatan diantara anggota keluarga, yaitu dapat menghubungkan kedekatan keluarga yang tadinya terdapat gep atau masalah kekeluargaan. Maka dengan upacara mangalap tondi niriri ini, terjadi interaksi sosial sehingga pada umumnya menjadi keluarga yang harmonis. Menurut keyakinan masyarakat Titipanjang upacara mengalap tondi niriri ini jauh dari perbuatan syirik, karena mantera-mantera yang mereka lapalkan adalah ayat-ayat Alquran, dan mudimnya mengambil wudhu sebelum upacara dilakukan dan zikir kepada Allah.
Kata Kunci : Dukun, Al-Qur’an
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) TERHADAP PERKEMBANGAN ULAT Plutella xylostella DI PERTANAMAN KOL BUNGA
Bukhari
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie yang berlangsung sejak bulan Agustus sampai dengan November 2010 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak terhadap intensitas serangan hama Plutella xylostella dan berat basah/produksi tanaman kol bunga.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat ulangan, perlakuan tersebut adalah kontrol (tanpa aplikasi), konsentrasi ekstrak daun sirsak 50 ml/l larutan, 100 ml/l larutan, 150 ml/l larutan, 200 ml/l larutan, 250 ml/l larutan. Parameter yang diamati yaitu intensitas serangan larva ulat Plutella xylostella, dan berat basah/produksi Kol Bunga.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun sirsak berpengaruh sangat nyata terhadap intensitas serangan Plutella xylostella dan berat basah/produksi kol bunga. Intensitas serangan larva Plutella xylostella terendah dijumpai pada konsentrasi 250 ml/l larutan yaitu 4,11%, sedangkan intensitas serangan larva Plutella xylostella tertinggi dijumpai pada konsentrasi 50 ml/l larutan yaitu 8,27%, tidak berbeda nyata dengan perlakuan Kontrol yaitu 8,40%. Berat basah/produksi kol bunga tertinggi dijumpai pada konsentrasi 250 ml/l larutan yaitu 970 gram/plot, sedangkan berat basah/produksi terendah dijumpai pada konsentrasi 50 dan 100 ml/l larutan yaitu 730 dan 740 gram/plot.
Kata kunci : Ekstrak, Annona muricata, Plutella xylostella, intensitas serangan
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
PEMANFAATAN BUMI DAN AIR DALAM PERSPEKTIF AGAMA
M. Hasballah Thaib, MA1 dan Zamakhsyari Bin Hasballah Thaib2
1 dan 2) Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Timor Ujung No. 5 Medan
ABSTRAK
Tanah dan Air merupakan sumber daya ekonomi yang tidak ternilai harganya. Kedua faktor penting produksi ini jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik akan memberikan kesejahteraan yang begitu besar kepada rakyat. Sayangnya, pemanfaatan terhadap keduanya sampai saat ini masih dinilai kurang. Ini terbukti dari masih banyak rakyat yang belum sejahtera dari pemanfaatan bumi dan air yang sudah dijalankan sekarang ini. Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan bumi dan air dalam perspektif Agama, sekaligus memberikan beberapa solusi dari beberapa masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan keduanya.
Kata Kunci: Agama, Tanah, Air, Pemanfaatan Bumi dan Air.
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
PERANAN BAHASA DAERAH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Nurismilida
Dosen Fakultas Sastra UISU, Jl. Karya Bhakti No. 34 Medan
e-mail: eminuris@yahoo.com
ABSTRAK
Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya dan bermacam ragam penuturnya takluk pada hukum perubahan. Arah perubahan itu tidak selalu dapat terelakkan, kitapun dapat mengubah bahasa secara berencana di era globalisasi ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bahasa Indonesia, faktor sejarah dan perkembangan masyarakat turut pula berpengaruh pada perkembangan bahasa Indonesia, selain itu bahasa daerah memegang peranan penting. Ada empat peranan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia yaitu: bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional, bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan atau pelajaran lain, bahasa daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia, Bahasa daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah.
Kata kunci: bahasa daerah, bahasa Indonesia, globalisasi.
ANTONY’S DOWNFALL DUE TO HIS INTERNAL AND EXTERNAL CONFLICT IN JOHN DRYDEN’S “ALL FOR LOVE”
Irawati
Dosen Fakultas Sastra, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bhakti No. 34 Medan
ABSTRACT
John Dryden’s All for Love is a play about Anthony and Cleopatra. This drama tells about Antony who despites his greatness unavoidably has a lot of conflicts and he solves his conflicts by committing suicide and has to encounter his downfall. Therefore, this article will analyze how Anthony meets his downfall. This article will also analyze the internal and external conflicts of Anthony that finally bring his downfall.
Keywords: downfall, internal and external conflict, character traits, pessimistic, inconsistent, and passionate.
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Fauzi
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bhakti No. 34 Medan
ABSTRAK
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak sedangkan Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
Kata Kunci : Pengangguran, Pendapatan, Perekonomian
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
PENGARUH DAN DAMPAK KUALITAS TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Cut Fitri Rostina
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia
ABSTRAK
Artikel ini membicarakan pengaruh tentang kualitas tenaga kerja terhadap industri yang dasarnya menyimpulkan pentingnya memperkerjakan tenaga kerja yang memang sudah dididik dan mempunyai kemampuan yang bisa diandalkan dalam perusahaan. Mengenai tenaga kerja ini tidak terlepas pada manajemen perusahaan tersebut yang perlu adanya pengarahan-pengarahan yang bersifat dalam memajukan kualitas pekerja.
Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.
Kata kunci : Tenaga kerja, kualitas dan perusahaan
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
OPTIMASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF IBU BEKERJA KEPADA BAYINYA DI KOTA MEDAN
Amalia
Dosen Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bhakti No. 34 Medan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor penyebab ibu bekerja di kota Medan mengapa menghentikan pemberian ASI eksklusif dan memberikan solusi bagi ibu pekerja agar tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah gabungan metode kualitatif dan metode kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Dari 100 orang responden 77 orang mengetahui arti ASI eksklusif dan 84 orang mengetahui manfaat ASI namun hanya 35 orang yang memberikan ASI eksklusif selebihnya 65 orang tidak memberikan ASI eksklusif dengan berbagai alasan. Sebanyak 17 orang atau 26.2 % responden yang tidak memberikan ASI eksklusif karena ASI yang tidak mencukupi. 16 orang (24.6%) menghentikan ASI eksklusif karena berakhirnya cuti hamil dan 14 orang (21.5 %) karena salah penafsiran tentang pengertian ASI Eksklusif dan selebihnya dikuti dengan alasan-alasan lain sebanyak 18 orang. Berdasarkan literatur dan wawancara dengan tim medis maka di dapat solusi untuk ASI yang tidak mencukupi yaitu dengan cara menjaga kualitas gizi makanan ibu, Meningkatkan Rasa Percaya Diri Ibu, Meningkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI, tidak menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen, melakukan perawatan payudara sebelum melahirkan dan tidak mengkonsumsi rokok, alkohol dan kafein, Solusi untuk berakhirnya cuti hamil dapat diantisipasi dengan melakukan manajemen laktasi dengan baik dan benar dan solusi untuk salah penafsiran pengertian ASI eksklusif dapat diantisipasi dengan berkonsultasi dengan dokter atau bidan dan juga banyak membaca literatur tentang ASI.
Keyword : ASI Ekslusif, Ibu Bekerja, Faktor Penghambat ASI Ekslusif, solusi Ibu bekerja
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
RESIKO KOROSI TERHADAP STABILITAS JANGKAR
Darlina Tanjung
Dosen Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bhakti No. 34 Medan
ABSTRACT
Anchor is a construction in civil engineering as soil guard. If the depth of cantilever plaster wall is 6 m, the anchor is used. The anchor is made of stainless steel that resist to corrosion if contact to the water and air that contain soil mineral.
In review of corrosion risk on anchor, there are anything must be considered, such as the withdraw of cable on anchoring, leak on concrete layer on anchor that cause the corrosion, safety system on anchor head, corrosion risk on anchor wall. In order to minimize the corrosion rate, it need protection on the part of anchor such as in free length, fixed length and head of anchor. In order to avoid any corrosion on anchor component, it need prevention by surface protection principles, such as by organic painting, metal coating, inorganic coating, wrapping in which the type of corrosion is related to the soil condition.
The corrosion rate on metal in each nation is various in each countries based on the environment influence on the area. Based on the collected data it is indicated that metal used as tendon on anchor has corrosion rate for only 0.015 mm per year, and it has not significant influence to the design of soil anchor especially on the power of anchor to the load.
Keywords : Corrosion, Anchor
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
KAJIAN METALURGI PERMUKAAN HASIL PEMESINAN DARI BAHAN BAJA PADUAN TEW 6582 DIBUBUT
PADA PEMESINAN HIJAU
Suhardi Napid
Dosen Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Karya Bhakti No. 34
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji metalurgi permukaan hasil pemesinan berupa perubahan struktur sub permukaan hasil pemesinan dan kekerasan mikro yang diperoleh dengan konsep pemesinan hijau guna memberikan pertimbangan pemesinan hijau dapat digunakan pada pemesinan baja paduan. Perubahan struktur sub permukaan melalui pengetsaan menggunakan mikrokop optikal. Pengujian kekerasan permukaan termesin dilakukan dengan metode kekerasan Vickers. Pengolahan dan analisa data dapat dilakukan dengan metode statistik. Pada pengujian kekerasan diperoleh nilai kekerasan Vickers rata-rata (HVavg) dengan pemesinan hijau untuk kondisi pemotongan optimum yaitu HPH1,0.1= 260,0899, HPH8,0.3 = 268,0662 HPH8,0.6 = 282,5247 dan kemudian nilai HVavg pada pemesinan basah didapati HPB1,0.1 =257,9939, HPB8,0.3 = 259,1587 dan HPB8,0.6= 260,470. Dengan demikian pemesinan hijau memberikan kekerasan hasil pemesinan yang lebih baik melalui nilai HV dan perbedaan yang signifikan tak diperoleh apabila dianalisa secara statistik berbanding dengan pemesinan basah, sehingga pemesinan hijau merupakan suatu peluang baik digunakan dalam industri manufaktur.
Kata Kunci : metalurgi permukaan, baja paduan tew 6582, pemesinan hijau
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI SALAK DESA HUTA GINJANG KECAMATAN ANGKOLA TIMUR KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Abdul Rahman Suleman dan Ahmad Syafii Sagala
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan
ABSTRAK
Tujuan utama Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Petani Salak di Desa Huta Ginjang Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah Luas lahan, Pendidikan petani, Jarak kebun, dan Jam efektif kerja, Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan deskriptif dan analisis regesi untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani salak. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji parsial (t) menunjukkan bahwa variabel Luas lahan dan jam efektif kerja berpengaruh nyata terhadap Pendapatan Petani Salak, variabel pendidikan petani dan jarak kebun petani, tidak berpengaruh nyata terhadap Pendapatan Petani Salak. Uji stimulan (F) menunjukkan bahwa variabel Luas lahan, Pendidikan petani, Jarak kebun, dan Jam efektif kerja berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap variabel pendapatan petani.
Kata kunci : pendapatan petani salak, Desa Huta Ginjang, Salak
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA WANITA PEMBUAT BATU BATA DI DESA SIDOURIP KECAMATAN BERINGIN DELI SERDANG
Urbanus Sihotang
Dosen Poltekkes Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Gizi
ABSTRAK
Anemia pada pekerja terutama wanita masih merupakan masalah kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Prevalensi anemia pada pekerja di Indonesia sampai sekarang masih tinggi. Raharjo (2003) terdapat 38.4% yang menderita anemia. Oppusunggu (2009) di PT. X terdapat 48,5% pekerja wanita yang mempunyai kadar Hb < 12 g/dl, Wagirah (2010) terdapat 52,5% yang anemia. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian anemia yaitu asupan gizi yang kurang baik dari segi kualitas maupun mutu terutama fe, penyakit infeksi, adanya malabsorbsi, pendidikan, dan pendapatan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian anemia yaitu asupan gizi yang kurang baik dari segi kualitas maupun mutu terutama fe, penyakit infeksi, adanya malabsorbsi, pendidikan, dan pendapatan.
Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah wanita pekerja pembuat batu bata sebanyak 250 orang dengan jumlah sampel sebanyak 69 orang. Teknik Sampling sampel acak sederhana. Data yang dikumpulkan asupan protein, asupan vitamin C, pola pangan harapan, pengeluaran untuk pangan dan kadar hemoglobin. Instrumen adalah kuesioner, formulir food recall, spektofotometer. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dengan metode food recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut dan kadar hemogoblin dengan metode cyanmethemoglobin.. Ananilis data menggunakan uji Chi Square. Pengambilan keputusan dengan membandingkan signifikan (α = 0,05), bila sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Sebesar 60,9% asupan protein dibawah AKG, 79,7% asupan vitamin C di bawah AKG, 60,9% PPH dalam kategori kurang, 65,3% pengeluaran untuk pangan dibawah rata-rata dan 84,1% pekerja wanita dengan status anemia. Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh hasil ada hubungan yang signifikan antara asupan protein, asupan vitamin C, pola pangan harapan, pengeluaran untuk pangan dengan status anemia pada pekerja wanita pembuat batu bata (p < 0,05).
Ada hubungan yang signifikan antara asupan protein, asupan vitamin C, pola pangan harapan, pengeluaran untuk pangan dengan status anemia.
Kata Kunci : Pekerja Wanita, Asupan Protein, Asupan Vit C, PPH, Status Anemia
WAHANA INOVASI VOLUME 1 No.2 JULI–DES 2012 ISSN : 2089-8592
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BISKUIT FORTE DAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TANAH TINGGI PUSKESMAS TANAH TINGGI KOTA BINJAI TAHUN 2012
Berlin Sitanggang
Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Gizi di Lubuk Pakam
ABSTRAK
Salah satu upaya Pemerintah dalam penanggulangan masalah Kurang Energi Protein (KEP) pada balita adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT yang terbuat dari Bahan Makanan Campuran (BMC) dalam bentuk formula tempe yang diperkenalkan Puslitbang Gizi Bogor untuk menanggulangi masalah Gizi buruk, telah berhasil dengan baik. ternyata formula tempe mampu meningkatkan berat badan balita. Formula tempe dapat memenuhi sebagian kebutuhan gizi balita. BMC tersebut telah diuji komposisi kimia dan efektifitas penggunaannya secara makro dan mikro. Kandungan nutrisinya terdiri atas protein sebesar 16.4%, lemak nabati 2,5%, Karbohidrat 71,7%, kalorinya 375 k.kalori per 100 gram bahan. Kalori ini dapat memenuhi sepertiga bagian kebutuhan kalori untuk anak balita per hari.
Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan Biskuit Forte dan asupan energi, protein terhadap kenaikan berat badan dan status gizi balita di Kelurahan Tanah Tinggi Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai Tahun 2012.
Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanah Tinggi Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai pada bulan Juli – Agustus 2012. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan desain pre and post test. Penentuan sampel secara purporsive sampling, jumlah sampel 30 balita. Metode penentuan status gizi dengan anthropometri indeks BB/U, dan pengumpulan data dengan wawancara langsung.
Hasil penelitian diketahui rata-rata berat badan balita sebelum diberi Biskuit Forte adalah 8,43 kg, dan sesudah diberi selama 12 hari menjadi 8,917 kg. Rata-rata kenaikan BB 0,487 kg, Status gizi balita sebelum diberi Biskuit Forte adalah BB Sangat Kurang (Gizi Buruk) 40% dan BB Kurang (Gizi Kurang) 60%. Ada perubahan status balita sesudah diberi Biskuit Forte selama 12 hari yaitu BB Sangat Kurang (Gizi Buruk) turun dari 40% menjadi 26,7%; BB Kurang (Gizi Kurang) dari 60% turun menjadi 33,3%, serta BB Normal (Gizi Baik) sebelumnya tidak ada menjadi 40%
Tidak ada hubungan kontribusi makanan tambahan Biskuit Forte terhadap status gizi balita ( p = 0,645 ), akan tetapi ada hubungan yang bermakna antara kontribusi makanan tambahan Biskuit Forte terhadap kenaikan berat badan balita (p=0,000).
Kata Kunci : Biskuit Forte, Status Gizi, Balita, Energi, Protein
![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
Komentar Anda