Ejaan untuk bahasa Indonesia adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). dengan demikian dapat dikatakan bahwa kaidah bahasa skripsi adalah EYD. Pembakuan bahasa skripsi berarti juga standarisasi penulisannya. Standarisasi penulisan menyangkut berbagai hal. Standar artinya baku, tetap, dan tidak berubah setiap saat. Ada kaidah-kaidah bahasa yang mantap. Kaidah-kaidah bahasa inilah yang menjadi tolok ukur agar bahasa skripsi standar. Keseluruhan kaidah EYD tersebut dapat ditemukan dalam buku Pedomaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Pengertian Paragraf
Banyak ahli yang memberi batasan tentang paragraf. Akhadiah dkk (1993: 144), paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkadang satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut. Syafi’ie (1984: 33) menyatakan bahwa paragraf adalah unit organisasi yang paling dasar dalam tulisan. Dalam paragraf, sekelompok kalimat saling berhubungan, mengembangkan satu ide pokok atau kalimat topik. Hal senada juga dikatakan Tarigan (1986: 11), paragraf adalah seperangkat kalimat, tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Sekaitan dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya satu unit pikiran tersebut dituangkan ke dalam sebuah kalimat yang disebut sebagai sebuah kalimat topik. Karena kalimat itu bersifat umum, abstrak dan luas, perlu dijelaskan. Yang menjelaskan kalimat topik disebut kalimat penjelas. Oleh sebab itu kalimat penjelas harus benar-benar mendukung ide pokok.
Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf
Untuk menyusun suatu paragraf yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut meliputi adanya 1) kesatuan, 2) kepaduan (koherensif), dan 3) pengembangan (Keraf, 1997: 67). Berikut ini diuraikan masing-masing persyaratan penyusunan tersebut.
Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan dalam paragraf adalah semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Syarat kesatuan mengisyaratkan agar tiap paragraf harus mengacu pada satu gagasan utama, satu unit pikiran, dan satu tema sentral. Satu unit pikiran itu pada umumnya dituangkan ke dalam sebuah kalimat topik yang amat luas atau umum sifatnya. Oleh karena itu kalimat penjelas dalam paragraf harus diarahkan untuk menunjang ide pokok. Contoh: kesatuan koherensi (kepaduan).
Syarat koherensi dipenuhi apabila dalam paragraf tersebut terdapat hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat dalam paragraf, sehingga paragraf tersebut baik, wajar, dan mudah dipahami. Pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa ada sesuatu yang menghambat. Koherensi dalam paragraf ditentukan oleh masalah kebahasaan yang meliputi 1) repetisi, 2) kata ganti dan 3) kata transisi.
Syarat Pengembangan
Menurut Keraf (1997: 84), pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu 1) kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan, dan 2) kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur.
Gagasan utama dalam paragraf akan menjadi jelas bila diadakan perincian secara cermat. Jadi sebaiknya dalam sebuah paragraf mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Komentar Anda